Proses Perpindahan Lokasi proyek SPAM Desa Aek Libung Dipertanyakan

Tapsel, (ISN) – Masih terngiang lagu dari Penyanyi dangdut Tata Citacitata sakitnya kudisini dengan lirik sakit nya kudisni kau bohong aku, kau tipu aku.

Dalam kamus tertentu kata Tipu-Tipu dapat juga diartikan sebagai pembohong besar, dimana sosok bento dengan memanfaatkan kekuasaan yang suka melakukan kebohongan.

Apakah oknum PPK Cipta Karya PU Tapsel ini suka melakukan kebohongan? Mari kita lihat historisnya, chek and out.

Dalam proses perpindahan lokasi proyek SPAM Desa Aek Libung ke lingkungan 4 kelurahan Sayurmatinggi, Rahim berceloteh kalau saat usulan ke pemerintah pusat disebutkannya kelurahan tersebut tidak ada dalam peta Indonesia. Sehingga dibuatlah Desa Aek Libung sebagai usulan agar pusat meng ACC kan proyek tersebut.

“Jangan bilang-bilang ya bang, alasan sebenarnya waktu pengusulan proyek tersebut ke pemerintah pusat dalam aplikasi Kelurahan Sayurmatinggi tidak ada dalam peta, sehingga daripada proyek tersebut gagal turun ke Tapsel maka kami mengusulkan desa terdekat yakni Desa Aek Libung”, jelas Rahim kepada Rabu (27/07) kemarin secara bisik-bisik.

Mungkin dikiranya wartawan mudah dibodoh-bodohi, jawabannya lantas dibantah oleh seorang wartawan senior bernama Ali Uddin Harahap yang kebetulan ikut berbincang dengan Rahim. Selain Senior ari-ari perut wartawan senior itu juga ditanam di Sayurmatinggi yang menandakan beliau penduduk asli warga Sayurmatinggi.

Selaku warga asli Ali Uddin Harahap menjelaskan, bagaimana mungkin Sayurmatinggi hilang dari peta Indonesia , padahal kelurahan kecil ini pernah dikunjungi oleh seorang Presiden Darurat di jaman RIS bersama Jamil Tua Tanjung Residen Tapanuli (ayahnya Akbar Tanjung) dan bermalam disana.

Selain hal tersebut, Rahim juga menjawab dikerjakannya proyek Pembangunan Gedung Kantor Pariwisata tanpa dokumen kontrak adalah tidak benar, meski konsultan pengawas dan pengawas lapangan utusan kontraktor menyebut tidak ada.

“Mereka tidak tahu itu , karena mereka hanya pengawas lapangan, dokumen itu sebenarnya sudah ada”, jelas Rahim.

Saat wartawan juga hendak menjumpai Rahim Siregar beberapa hari lalu, Rahim menyebutkan masih di jalan pulang dari Padangmatinggi, padahal wartawan memergoki dalam tempo waktu 1 menit Rahim baru melintas dari jl. Sutan Muhammad Arif Padangsidimpuan.

Tatkala diberitahu kalau Rahim Siregar baru saja dilihat wartawan melintas dari depan matanya, lantas Rahim mengeluarkan jurus seribu, ” ooh, iya bang, memang aku barusan lewat , ini sedang mengantar teman ke rumah masing-masing.

Tak tahu apakah Bupati Tapsel suka prilaku yang diperankan Rahim atau tidak, yah kita lihat saja nanti.

Dan entah benar ucapan-ucapan Rahim Siregar ini, tergantung pembaca yang menilai. Wartawan hanya menyajikan berita saja.

*(Ismail. P)