Pemdes Pematang Pelintahan Diduga Sengaja Putus Hak Warga Miskin

SERGAI, ISN| Pemerintah Desa (Pemdes) Pematang Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai diduga sengaja merubah dan memutus SIKS-NG Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).

Informasi dihimpun, diperkirakan 13 orang warga miskin ini dilakukan graduasi padahal dinilai masih layak menerima program bantuan Presiden RI Joko Widodo tersebut.

Atas hal ini, puluhan emak-emak bersama Ketua Karang Taruna menggeruduk Kantor Desa Pematang Pelintahan, Rabu (26/1) siang.

Salah satu KPM PKH, Hamidah Hutagalung (54) warga Dusun I Desa Pematang Pelintahan, menyampaikan kedatangan ia bersama ibu-ibu lainnya menuntut Kepala Desa karena dengan sengaja mengeluarkan kami dari SIKS-NG DTKS padahal ekonomi pun masih sulit dan layak menerimanya.

“Tiba-tiba tanpa sebab kami dikeluarkan dari program PKH. Kades harus bertanggung jawab kembali kan hak kami,”kata Janda tua tersebut.

Ketua Karang Taruna Desa Pematang Pelintahan, Hariono ST langsung ultimatum 1×24 jam Kepala Desa Pematang Pelintahan agar memberikan informasi selanjutnya dan bertanggung jawab atas kekhilafannya.

Sementara itu, Kades Pematang Pelintahan, Khoirul Anwar Rangkuti saat diwawancarai media ini mengakui pihaknya melakukan kekhilafan dan ia langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Sergai.

“Saya kurang begitu paham, mungkin kekhilafan perangkat desa dan ini saya mau ke Dinas Sosial mencari jalan keluarnya,”ujar Khoirul.

Ketika disinggung apakah sebelumnya sudah dilakukan Musdes, namun Kades Pematang Pelintahan tidak menjawab dan langsung meninggalkan wartawan.

“Saya ke Dinas Sosial dulu mencari jalan keluarnya,”ujarnya mengulangi perkataannya.

Terpisah, Kabid PKH Dinsos Sergai Rusdi saat dikonfirmasi media ini mengatakan SIKS-NG DTKS itu yang berhak memverifikasi dari pihak Desa melalui Musyawarah Desa (Musdes) dan disetujui Kementrian Sosial RI.

“Iya benar bang. Ini kami sedang koordinasi dan menunggu Berita Acara (BA) Musdes nya,”katanya.

[YS]