Wabah Malaria Menyerang Warga Labuhanbatu, Anggaran Pencegahannya Tahun 2023 Dipertanyakan

LABUHANBATU, (ISN) – Wabah malaria di Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara menyerang penduduk Desa. Sejumlah pasien masuk Puskesmas Kota Sei Berombang. Anggaran pencegahannya Tahun 2023 dipertanyakan.

 

Wabah itu merebak dikawasan penduduk Dusun Tanjung Bangsi Desa Wonosari dan Dusun Sungai Dua, Dusun Sungai Kaluang, Dusun Sei Botol, Desa Sei Baru, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.

 

Ratusan penduduk dikabarkan telah menjadi korban.

 

Diceritakan warga, wabah tersebut sudah tiga bulan lamanya merebak. Namun, Dinas Kesehatan {Dinkes} Kabupaten Labuhanbatu disebutnya tidak peduli,

 

“Iya bang, wabah malaria sudah tiga bulan merebak di Dusun kami. Ratusan warga di dua Desa telah menjadi korban. Sampai hari ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu tidak peduli,” ungkap warga setempat.

 

Sebelumnya, kata warga, dalam setiap tahunnya, selang masa warga petani turun sawah {Red – April/Mei}. Pemerintah Kabupaten kerap melakukan pencegahan wabah malaria dikawasan penduduk. Akan tetapi, untuk tahun 2023 tidak ada dilakukan.

 

“Biasanya, sebelum masa turun sawah, Pemerintah setiap tahunnya melakukan penyemprotan, membagikan kelambu, membasmi jentik dikawasan Desa Sei Baru dan Desa Wonosari. Namun, untuk tahun 2023 tidak ada kami lihat. Kami bertanya, apakah anggaran pencegahannya tidak ada. Atau, anggarannya dikorupsi,” tanya warga.

 

Merebaknya wabah malaria di dua Desa di Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu disebut akibat tidak dilakukannya pencegahan dini. Hingga, ratusan warga menjadi korban.

 

Kondisi diseputaran penduduk dikelilingi tumbuhan bakau, lingkungan berair serta area persawahan membuat nyamuk mudah berkembang biak. Demikian salah satu faktor wabah malaria di Dusun Tanjung Bangsi Desa Wonosari dan Dusun Sei Botol, Dusun Sungai Kaluang, Dusun Sungai Dua Desa Sei Baru menghantui kesehatan warga,

 

“Ya, salah satu faktornya karena tidak dilakukan pencegahan dini. Bahwa, diseputaran kawasan penduduk ditumbuhi hutan mangrove, lingkungan berair serta area persawahan padi. Berikut, membuat nyamuk dengan mudah berkembang biak. Untuk itu kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu agar selalu memberikan perhatian melakukan pencegahan sebelum masa turun sawah,” pungkas warga mengakhiri.

 

Terpisah, dikonfirmasi terkait anggaran pencegahan wabah malaria tahun 2023. Kepala Puskesmas (Kapus) Sei Berombang Leli Sudarma, SKM menjelaskan pihaknya tidak ada menerima anggaran yang ditanyakan.

 

Leli Sudarma menyebut hanya menerima dana operasional,

 

“Kalau masalah anggaran pencegahan wabah malaria saya tidak tahu. Puskesmas Sei Berombang tidak ada mengelolanya, yang ada hanya operasional petugas dilapangan,” ungkap Kapus.

 

Akan tetapi, papar Kapus, kemungkinan selesai acara 17 Agustus akan dilaksanakan penyemprotan dititik kawasan yang terkena wabah,

 

“Kemungkinan selesai acara 17 Agustus pihak Pemerintah akan turun, kita tunggu ya,” ujarnya.

 

Senada demikian, berhembus kabar dana pencegahan wabah malaria tahun 2023 telah dianggarkan di APBD/DAK.

 

Program itu dimuat dalam RUP Penyedia Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu.

 

Berikut nama paket penyediaannya

 

1. Paket pengadaan langsung Bahan Kimia Penyemprotan Malaria APBD 2023 Kabupaten Labuhanbatu senilai Rp. 24.940.000 sebagaimana jadwal pemilihan penyediaannya dimulai Januari 2023, selanjutnya untuk pelaksanaan kontraknya dimulai Maret 2023 dan pemanfaatan barang/jasa dimulai Mei 2023.

 

2. Pengadaan RDT Malaria (DAK) sumber APBD 2023 Kabupaten Labuhanbatu sebesar Rp. 52.000.000. Tertuang jadwal pemilihan penyediaannya dimulai Januari 2023 dilanjutkan pelaksanaan kontraknya Maret 2023 serta pemanfaatan Barang/Jasa Mei 2023.

 

3. Pengadaan Larvasida Malaria (DAK) senilai Rp. 255.000.000, dimulai pemilihan penyediaannya Januari 2023 dilanjutkan pelaksanaan kontraknya Maret 2023 dan untuk pemanfaatan Barang/Jasa Mei 2023.

 

Total anggaran dari ketiga paket pengadaan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbat senilai Rp. 331.940.000, (Tiga ratus tiga puluh satu juta sembilan ratus empat puluh ribu).

 

Diduga Anggaran pencegahannya dikorupsi

 

Berdasarkan penelusuran awak media dilapangan, dikutip dari sejumlah informasi sumber. Diduga, pekerjaan diatas belum dikerjakan.

 

Paket itu dimulai dimasa Kamal Ilham, SKM, M.M sebagai Kadis Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu.

 

Namun, Kamal Ilham, SKM, M.M kini tidak lagi menjabat sebagai Kadis Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu. Ia digantikan seorang perempuan bernama Maharani, SKM.

 

“Terkait penyediaan barang/jasanya seingat saya dimulai pada masa pak Kamal Ilham. Mestinya, pekerjaan itu selesai selambat lambatnya pada bulan Juni lah. Namun, yang saya ketahui untuk di Dua Desa Kecamatan Panai Hilir, yakni Desa Wonosari dan Desa Sei Baru tidak ada dilakukan penyemprotan maupun lainnya,” ungkap sumber

 

“Dari dulu Dua Desa di Kecamatan Panai Hilir tersebut selalu mendapatkan pencegahan. Akan tetapi aneh untuk tahun ini, harusnya sesuai jadwal pekerjaan pekerjaan itu sudah terealisasi,” tandas sumber menduga telah terjadi tindak perilaku korupsi.

 

Terpisah, sebagai informasi, sampai berita ini dikirim kemeja redaksi, Kamal Ilham, S.Km, M.M, mantan Kadis Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu belum dapat dimintai tanggapan. Dikonfirmasi melalui via WhatsApp nomor 08216759xxxx pesan terkirim terlihat centang satu. Disinyalir, nomor WhatsApp nya tidak lagi aktif. Demikian dikabarkan.

 

Penulis: Budi Saragih.