Wabah Malaria Marak di Labuhanbatu, Jumlah Pasien Meningkat di Puskesmas Kota Sei Berombang

LABUHANBATU, (ISN) – Wabah malaria dikabarkan marak di Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu. Sejumlah pasien ditemukan tergeletak diruangan Puskesmas Kota Sei Berombang.

 

Wabah tersebut menyerang penduduk disejumlah kawasan Dusun di Desa Sei Baru dan Desa Wonosari.

 

Wabah itu dikabarkan telah menyerang anak anak dan orang dewasa.

 

Menurut warga, wabah tersebut sudah berlangsung selama dua bulan lamanya. Namun, upaya pencegahan dan pemberantasannya dinilai tidak maksimal dilakukan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

 

“Wabah nya sudah dua bulan menyerang masyarakat Dusun Tanjung Bangsi dan Dusun Sei Botol Panai Hilir. Namun, yang saya tahu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Labuhanbatu dinilai tidak maksimal melakukan pencegahan dan pemberantasannya. Kami sagat kecewa,” ungkap orang tua korban saat diwawancarai diseputaran area Puskesmas Kota Sei Berombang, Selasa, (08/08/23).

 

Maraknya wabah malaria itu disinyalir disebabkan kurangnya pencegahan dan pemberantasan dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu. Hingga, wabah tersebut kini menghantui kesehatan penduduk Dusun di Desa itu.

 

“Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Labuhanbatu kurang peduli. Harusnya, sebelum wabah itu marak, Dinkes dan Puskesmas setempat hendaknya melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan dengan cara penyemprotan, membagikan kelambu dan obat obatan,” ujar warga.

 

Diketahui, Dusun Tanjung Bangsi Desa Wonosari Kecamatan Panai Hilir merupakan area rawan wabah malaria.

 

Begitu juga Dusun Sei Botol Desa Sei Baru adalah kawasan rawan wabah yang setiap tahunnya meski mendapat perhatian serius dari pihak Pemerintah,

 

“Pemerintah harus memperhatikan Dusun itu. Tingginya wabah malaria diakibatkan objek tanahnya rawa, dikelilingi hutan mangrove ditumbuhi pohon bakau. Dengan demikian, kami berharap Pemerintah Daerah (Pemda) jangan tidur, kami khawatir akan lebih banyak korban,” pungkas warga setempat mengakhiri.

 

Sementara itu, Ibu Leli Sudarma, Kepala Puskesmas Sei Berombang melalui via WhatsApp menyampaikan pasien malaria yang masuk berobat masih bisa ditangani. Pasien langsung diberi obat, di infus dan lainnya,

 

“Masih bisa ditangani, masyarakat sekali makan obat panasnya hilang,” ucap Kapus Leli Sudarma.

 

Akan tetapi, Lanjut Kapus, ia berharap kepada pasien hendaknya mengikuti anjuran Dokter Puskesmas, sebelum sembuh pasien jangan bolak balik minta pulang,

 

“Ya, terhadap pasien malaria, sebelum sembuh total jangan minta pulang. Tunggu baikan dulu baru pulang,” tutur Kapus mengakhiri. Demikian dikabarkan.

 

Penulis. Budi Saragih