Viral,! Selain Menghadang Mobil Tangki di Desa Ajamu, Seorang Warga Turut Dianiaya

LABUHANBATU, (ISN) – Unggahan dua buah cuplikan video di akun Facebook bernama Sri Astuti Ajja, Kamis, (18/03/21) yang di upload disalah satu grup ASAL (Asli Anak Labuhanbatu) viral di Media Sosial.

Video berdurasi lebih dari 1 menit tersebut mendapat tanggapan negatif publik. Berbagai estimasi ditulis dikolom komentar akun milik Sri Astuti Ajja.

Diatas unggahan vidio, Sri Astuti menyusun kalimat telah terjadi peristiwa sekelompok orang menghadang mobil tangki bermuatan BBM Bio Solar di seputaran Desa Ajamu Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu.

Dalam tulisan nya, Sri menyebut sekelompok orang tidak dikenal telah melakukan sederetan tindakan pemaksaan dan dugaan pemerasan.

Sri menerangkan sekelompok orang tersebut menekan supir untuk tidak melanjutkan perjalanan nya. Supir disuruh memutar kepala mobil alias balik kanan.

Akan tetapi, tulis Sri, pada saat supir hendak memutar badan, roda belakang mobil terperosok ke bibir badan jalan hingga akhirnya terjadi macet panjang.

Diketahui, BBM Bio solar tersebut diperuntukkan untuk kebutuhan warga nelayan di Kecamatan Panai Hilir. Sri mencatat, atas semua tindakan yang dilakukan sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab itu membuat warga nelayan resah. Selanjutnya, Sri Astuti Ajja si pemilik akun Facebook meminta pihak Kepolisian Labuhanbatu menindak tegas para pelaku yang terlibat.

Diakhir tulisan Sri Astuti itu terdapat kalimat para sekelompok orang yang menghadang mengeluarkan kata-kata mengancam membakar mobil tangki. Dan seseorang warga disebutkan turut menjadi korban penganiayaan.

Menelusuri kabar perilaku penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang tersebut, awak indahsuaranews menggali informasi dari sumber saksi dilapangan,

“Ia bang, mereka menghadang mobil tangki membawa BBM. Mereka mengancam membakar mobil. Mereka menakut nakuti supir. Itu terjadi sore hari, Rabu, (17/03) sekira pukul, 16.00 wib,” ucap saksi yang tidak mau dituliskan namanya.

“Supir kemudian memutar balik mobil ketakutan. Dan pada saat mobil mundur ban belakang mobil terperosok masuk bibir badan jalan, akhirnya terjadi antrian panjang,” lanjut Saksi.

“Malam hari nya mobil tangki yang lain melintas. Nah, para sekelompok orang itu terus beraksi. Mereka kembali menghadang mobil yang lain, kemudian penerima DO BBM itu bersama teman nya turun melihat kondisi lapangan menemui dan menanyakan apa alasan sekelompok orang itu menahan mobil tersebut. Kemudian sekelompok orang itu menyebut siapa yang nyuruh kalian melintas di jalan ini. Kami tidak mengijinkan kalian melintas, sebut sekelompok orang itu, padahal jalan itu jalan umum bang, kenapa dilarang mereka mobil tangki melintas, dokumen bapak itu lengkap kok.” ungkap saksi.

“Selanjutnya terjadi adu mulut. Diperkirakan sekelompok orang itu berjumlah 15 orang. Nah, saat adu mulut itu lah beberapa orang dari mereka mengayunkan genggaman nya ke mata sebelah kiri korban. Mata sebelah kiri korban mengalami luka merah dan lembam,” sebut saksi.

“Jujur bang, tindakan mereka seperti di Daerah Papua saja. Dimana mau mengirim logistik mesti dikawal aparat, takut diserang OPM. Ya, seperti nya kemerdekaan belum sepenuhnya dirasakan warga,” papar saksi.

“Saya berharap pihak Polres Labuhanbatu segera menindak tegas pelaku. Berikan rasa aman terhadap warga, jangan biarkan preman bertopengkan apapun, sikat sampai kandas,” cetus nya. Demikian dikabarkan.

Penulis. Budi Saragih.