Sampah Menggunung, Wabup Oky Kecam Kinerja Kadis Lingkungan Hidup Batu Bara
BATUBARA, ISN| Wakil Bupati Kabupaten Batu Bara Oky Iqbal Frima SE kecewa dan mengecam Kinerja Kepala Dinas Lingkungan Hidup Batu Bara. Lima Puluh, Selasa 24/08/2021
Diketahui bahwa banyaknya keluhan warga terhadap sampah yang bertumpuk di pusat pasar Tanjung Tiram, mendapat tanggapan dari Wakil Bupati Batu Bara
Wabup Oky kecewa dan mengecam atas kurang berfungsinya Kadis Lingkungan Hidup Batu Bara terhadap pengelolaan sampah
“Sampah itu tugas Kadis lingkungan hidup ya, jika serius kita terhadap kebersihan, sampah itu tak akan bertumpuk dan tidak menimbulkan bau yang busuk”. Ucap Oky
” Saya tidak mau ada yang saling menyalahkan atau ada yang mencoba-coba untuk membenturkan masyarakat, kita harus cari solusinya, bukan membiarkan sampah bertumpuk. Tempat yang disediakan itu tidak cukup untuk menampung banyaknya pedagang pasar di Tanjing Tiram itu, kuncinya serius. Sampah yang bertumpuk itu bentuk ketidak seriusan dalam bekerja”. Tegasnya
“Kadis Lingkungn Hidup berikan konsep terbaik untuk menangani masalah sampah, tugas kita bekerja untuk masyarakat, dan melayani mereka dengan sebaik baiknya.” Jelas Oky
Lanjut Wakil Bupati Batu Bara mengatakan ” Cari Solusi, bukan membiarkan sampah bertumpukan agar pedagang itu pindah, bukan begitu cara yang baik”.
“Sampah itu sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai pemerintah, makanya ada dinas Lingkungan Hidup. Pedagang itu mengumpulkan di satu tempat, kami mengangkatnya (pemerintah). Bukan membiarkannya berhari-hari”. Ungkapnya
Politisi Gerindra itu pun menambahkan ” mau diselokan sekalipun sampah, tetap menjadi tugas pemerintah dan kadis lingkungan hidup. Memang benar semua harus kerja sama yang baik, membuang sampah ditempatnya. Tapi juga tempatnya harus disediakan”.
“Siapkan bak truk di wilayah tumpukan Sampah”. Tegasnya
Selanjutnya salah satu pedagang kaki lima atas nama Iwan mengatakan bahwa ” ini sengaja tidak di angkut, kalau diangkut tidak mungkin menumpuk begitu.”
Pajak yang disediakan mana cukup menampung semua pedagang sebanyak itu, sedangkan tempat yang disediakan sangat kecil. Bukan pedagang yang hongkang tapi kinerja yang kurang bijak”. Pungkasnya.
[Tim/ISN]