Peran Orang Tua dalam Proses Pembelajaran Anak di Masa Pandemi

                  Oleh:   Lia Pratiwi

Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Baik atau buruknya suatu didikan yang diberikan orang tua akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan sang anak. Pandemi Covid-19 ini telah mengubah pola pembelajaran yang semestinya tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut daring. Keterbatasan pengetahuan akan penggunaan teknologi menjadi salah satu kendala dalam sistem pembelajaran daring ini. Terutama orang tua pada situasi ini dituntut untuk membimbing anak-anaknya dalam pembelajaran berbasis internet. Peran serta orang tua siswa dalam sistem belajar dirumah ini tidak bisa dipungkiri. Jika dokter sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19, maka orang tua baik ayah maupun ibu sebagai garda terdepan yang mengawal anak-anaknya tetap belajar dirumah masing-masing.

Demikian pula yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara “Setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah’. Jadi dapat disimpulkan bahwa ssekolah yang paling utama adalah rumah, peran guru yang paling berpengaruh adalah adalah orang tua. Oleh karena itu, dibutuhkan peran orang tua sebagai pengganti guru di rumah dalam membimbing anaknya pada proses pebelajaran jarak jauh. Menurut Winingsih (2020) terdapat empat peran orang tua selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) yaitu:
Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang dimana orang tua dapat membimbing anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah.

Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-sarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Orang tua sebagai motivator yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran sehingga anak memiliki semangat untuk belajar serta memperoleh prestasi yang baik.
Orang tua sebagai pengaruh atau director.

Peran orang tua tugasnya makin bertambah, karena harus lebih banyak memperhatikan keseriusan dan memotivasi anak dalam belajar yang mana anaknya sepanjang hari berada di rumah. Seluruh orang tua di seluruh penjuru tanah air bahkan dunia sangat berharap kondisi buruk ini cepat berlalu, wabah Covid-19 yang sangat berdampak besar bagi keberlangsungan hidup di berbagai sisi kehidupan, salah satunya pada sektor pendidikan. Menurut seorang penggiat pendidikan dari Amerika, Olmstead (2013) pentingnya pendampingan orang tua dalam pembelajaran melalui daring yaitu untuk dapat meningkatkan semangat belajar anak ketika sedang melakukan pembelajaran melalui daring dan dapat meningkatkan keharmonisan antara anak dan orang tua.

Adapun kondisi dan alasannya pendidikan harus tetap hidup di tengah keprihatinan ini, didukung dengan kebijakan baru bapak menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim bahwasannya setiap anak berhak memperoleh pendidikan yang baik dan layar yang disebut merdeka belajar. Ada 4 hal yang menurut bapak menteri menjadi perioritas dalam pendidikan, prioritas pertama adalah pembelajaran anak. kedua, struktur kelembagaan. Ketiga, menggerakkan revolusi mental masyarakat, dan Keempat pengembangan teknologi.

Sehingga peranan orang tua dalam proses pembelajaran di rumah sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 ini. Banyak orang tua menilai bahwa melalui pembelajaran di rumah dapat mempererat hubungan dengan anaknya, begitupun anaknya dinilai dapat melakukan pembelajaran di rumah dengan sangat baik dan orang tua bisa langsung melihat perkembangan anak-anaknya. Dengan adanya kebijakan stay at home, disadar atau tidak telah mengembalikan peran dan tanggung jawab orang tua dalam melakukan pendidikan bagi anak-anaknya.

Penulis: Lia Pratiwi (Mahasiswa Ilmu Komunikasi peserta KKN-DR UINSU 2020)