Miris,! Ruang Kelas SMAN 1 Panai Hilir Mirip Kandang Hewan, Pj Gubsu Diminta Copot Rahmad Kacabdisdik Labuhanbatu

LABUHANBATU, (ISN) – Riuh pemberitaan ruang kelas belajar dan mobiler Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Panai Hilir yang kondisinya memprihatinkan berlanjut. Sejumlah kecaman dan cerita miring menyasar ke Cabdisdik Labuhanbatu.

 

Miris, dari kabar yang beredar, ada dugaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk sekolah di lingkungan cabang dinas Labuhanbatu disunat dari atas hingga dana yang mengalir ke sekolah hanya sedikit.

 

Minimnya dana operasional yang diterima tak cukup untuk membiayai segala keperluan yang sudah direncanakan sekolah jauh-jauh hari. Parahnya, oknum Kacabdisdik sengaja tutup mata dan melakukan pembiaran agar sekolah tetap berlabel tak layak hingga perlu terus mendapat bantuan.

 

Rahmad Hidayat Rambe, Kacabdis Pendidikan Labuhanbatu dituding gagal menjalankan tugas pokok fungsinya selaku pejabat pengawas dan pembina pendidikan di daerah.

 

Sebagai perpanjangan tangan di daerah, Rahmat Hidayat diduga malah ikut melakukan pemotongan dana BOS di semua sekolah di bawah cabang dinas Labuhanbatu milik Pemprovsu.

 

Setidaknya sejumlah narasumber terlindungi dan kepala sekolah yang minta namanya dirahasiakan mengaku kepada media ihwal sunat menyunat dana BOS itu.

 

Sejumlah pemerhati pendidikan dan tokoh masyarakat Panai Hilir yang ditemui Sabtu (16/12/2023) meminta Pj Gubernur Sumut (Gubsu) Dr Hasanuddin melalui Kadis Pendidikan Sumut H Asren Nasution mengevaluasi dan mencopot Rahmat Hidayat Rambe sebagai Kacabdisdik Wilayah VII Labuhanbatu. Pun begitu dengan Kepala Sekolah SMAN 1 Panai Hilir yang diduga setali tiga uang.

 

“Kacabdisdik Wilayah VII Labuhanbatu, Rahmat Hidayat kami anggap sengaja melakukan pembiaran hingga diduga melakukan penyunatan dana BOS untuk sekolah SMKN 1 Panai Hilir. Sudah bertahun-tahun sekolah yang harusnya menjadi kebanggan anak-anak kami di kampung ini mirip kandang hewan dan tak layak menjadi ruang kelas,” ucap Yap, Koordinator Daerah MPSU Indonesia.

 

Berdasarkan fakta lapangan, kondisi ruang kelas belajar SMAN 1 Panai Hilir yang ditemui pada pekan lalu kondisinya memprihatinkan, kumuh, jorok dan tak layak sebagai sekolah dengan status SMAN 1.

 

Lantai bangunannya rusak, meja bolong, kursi patah, asbes ambruk, pintu tinggal separuh, jendela raib sampai-sampai temuan itu disebut merusak citra pendidikan di Provinsi Sumatera Utara,

 

“Begitu miris melihat kondisi SMAN 1 Panai Hilir. Temuan ini sangat merusak citra pendidikan Sumatera Utara,” sambung Yap.

 

Sementara itu Ridho, Ketua IPEPMA Labuhanbatu yang berkedudukan di Medan meminta Pj Gubernur Sumut untuk mencopot jabatan Rahmad Hidayat Rambe selaku Kacabdisdik Wil VII Labuhanbatu,

 

“Kepada Bapak Gubernur kami meminta pencopotan Rahmad Hidayat Rambe sebagai Kacabdisdik Wil VII Labuhanbatu. Kami menilai Rahmat gagal menjalankan tugasnya sebagai Kacabdisdik Labuhan Batu. Bila desakan kami tidak direspon Pj Gubernur dan Kadisdik Provsu kami akan melakukan aksi demo ke kantor Gubernur dan kantor Dinas Pendidikan Sumut,” tegas Ridho.

 

Sebelumnya, Selasa, (12/12/23), Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Dr. Asren Nasution, MA menjelaskan tugas fungsi Kacabdisdik sangat besar dalam melaksanakan pemantauan kondisi fisik di lingkungan sekolah di jajaran Pemprovsu.

 

Kacabdisdik juga disebut memiliki otoritas pembinaan terhadap Kepala dan Guru Sekolah.

 

“Kadis sudah menyampaikan bahwa Kacabdisdik mempunyai kewenangan memantau kondisi fisik lingkungan Sekolah serta membina Kepala dan Guru Sekolah. Lalu, apa kerja Kacabdisdik, berapa lama beliau sudah menjabat, kenapa melakukan pembiaran dan Kepseknya tak diawasi mengelola dana BOS. Kemana uang BOS itu, apakah dikorupsi. Ada apa dengan Pak Rahmat. Jangan-jangan ada kong-kalikong antara Kacabdis dengan Kepsek ?,” tanya Ridho diamini warga Panai Hilir lainnya.

 

Selain ruang belajar dan mobiler yang tak layak pakai, halaman dan jalan menuju SMAN 1 Panai Hilir juga terlihat memprihatinkan. Selain ditumbuhi rumput panjang, toilet siswa dan WC untuk para guru juga mengeluarkan aroma bauk busuk sehingga sangat tidak sehat dan nyaman sebagai sekolah.

 

Rahmad Hidayat Rambe yang dikonfirmasi via pesan WA terkait pemberitaan kondisi SMAN 1 Panai Hilir mengaku sudah berupaya maksimal membantu.

 

“Terkait kondisi sarana prasarana SMAN 1 Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu selaku Kacabdisdik Wil VII saya sudah menyampaikan hal tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumut. Dan tahun 2024 masuk dalam prioritas di Bappelitbang Sumut. Lewat DAK TA 2023 juga dibantu dalam rangka pemenuhan sarana dan prasarana. Sedangkan untuk perbaikan kondisi yang rusak lainnya akan direhab di tahun 2024,” tulis Kacabdisdik Wil VII Labuhanbatu via WhatsApp, Selasa, (12/12/23).

 

Disinggung soal dugaan potongan alokasi Dana BOS SMKN 1 Panai Hilir, Rahmat Hidayat mengaku tidak tahu. Kacabdisdik Labuhanbatu ini menyarankan untuk bertanya langsung kepada kepala sekolah.

 

“Kalau masalah rehab kecilan bisalah kepala sekolah lewat dana BOS. Makanya tanyakan langsung pada kepala sekolahnya,” ucap Rahmad via telpon sembari berjanji akan segera turun mengecek langsung kondisi sekolah SMAN 1 Panai Hilir.

 

Penulis: Budi Saragih.