Mengasah Kognitif Anak Usia Dini Di Saat Pandemi Covid-19
Penulis: Nurhidayah Sagala
Corona Virus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Corona Virus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit Covid-19.
Penyakit Virus Corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Virus Corona yang baru ini ditemukan.
Pada umumnya gejala Covid-19 ditandai dengan demam, batuk kering dan rasa lelah. Akan tetapi pada beberapa pasien ada yang mengalami rasa nyeri dan sakit. Seperti: sakit kepala, diare, sakit tenggorokan dan lainnya.
Ada beberapa cara untuk melindungi diri dan orang lain dari Covid-19 seperti:
Cuci tangan dengan teratur dan menyeluruh Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut.
Jalankan etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau menggunakan tisu. Jika menggunakan tisu, segera buang setelah digunakan dan cuci tangan
Jaga jarak fisik dengan orang lain setidaknya 1 meter.
Mewabahnya Virus Corona di Indonesia membuat pihak pemerintah mengumumkan keputusan untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Termasuk juga kegiatan belajar mengajar pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar anak menjadi terbatas. Mau tidak mau kegiatan belajar mengajar anak terpaksa di rumah saja. Mungkin kebanyakan anak akan mudah bosan, bahkan cenderung sulit diatur karena anak biasanya lebih dekat dengan gurunya. Hal ini disebabkan orang tua yang terlalu sibuk sehingga jarang berkomunikasi dengan anak atau juga karena kesehariannya lebih sering dengan gurunya.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya dalam pembinaan yang ditujukan untuk anak-anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan pembentukan karakter dan kepribadian anak. Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga disebut usia emas (Golden Age).
Kognitif atau intelektual adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan atau daya untuk menghubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya serta kemampuan menilai dan mempertimbangkan segala sesuatu yang diamati dari dunia sekitar. Kognitif dapat diartikan sebagai pengetahuan yang luas daya nalar, kreativitas atau daya cipta, kemampuan berbahasa serta daya ingat.
Kemampuan pengembangan kognitif bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak, agar anak dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya dan pengetahuannya. Serta memberikan ruang dan waktu agar anak dapat mengeksplorasi sesuatu yang ia pikirkan, sebagai contoh : ketika anak usia 5-6 tahun menghafalkan sebuah lagu yang berjudul menghitung angka 1-10 seiring dengan waktu karena anak sering menghafalkan sebuah lagu yang berjudul menghitung angka 1-10, otomatis di dalam lagu ini anak akan mengingat angka 1-10 yang ia hitung tadi. Yang di dalam lagunya itu memberikan unsur daya ingat anak.
Kemampuan kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengetahui sesuatu, artinya mengerti menunjukkan kemampuan untuk menangkap sifat, arti, atau keterangan mengenai sesuatu serta mempunyai gambaran yang jelas terhadap hal tersebut, perkembangan kognitif sendiri mengacu kepada kemampuan yang dimiliki seorang anak untuk memahami sesuatu.
Masa Pandemi membuat orang tua dan anak mempunyai waktu bersama. Banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan bersama, salah satunya mengasah Kognitif anak. Walau di rumah saja, orang tua tetap harus memperhatikan tumbuh kembang sang anak termasuk perkembangan Kognitifnya.
Bermain Puzzle
Selain menyenangkan, kegiatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengasah Kognitif anak. Puzzle bisa dipercaya bisa melatih problem solving atau pemecahan masalah karena anak dilatih untuk bisa merangkai Puzzle, mencocokkan bentuk dan konsentrasi.
Bermain Warna
Permainan warna ini sangat mengasah Kognitif anak salah satunya adalah anak di suruh untuk mengklasifikan atau memisahkan warna-warna sejenis.
Bermain Bentuk
Selain menyenangkan, Kegiatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengasah Kognitif anak. Permainan ini bisa melatih anak agar bisa menyebutkan nama-nama bentuk seperti lingkaran, persegi panjang, segi tiga dan lainnya.
Membersihkan Mainan
Dengan mengajak anak membersihkan mainannya sendiri tentu dapat mengajarkan anak banyak hal seperti tanggung jawab, menghargai, belajar sabar dan tentu dapat melatih kognitif ketika anak mencari mainannya yang hilang.
*penulis merupakan Mahasiswa UIN Sumatera Utara dan anggota kelompok 06 KKN-DR UINSU yang sedang berlangsung.