LPM RI Launching Unit Produksi Pupuk Super Organik di Batu Bara

BATU BARA,-[ISN]- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (DPP-LPM) yang juga Ketua Komisi II DPR RI, DR. H. Ahmad Doli Kurnia, S.SI, M.T, melakukan Lounching Pupuk Super Organik Merk Bukit, hasil karya Kelompok Tani Ya Salaam 1444 H, di Dusun Rambutan, Desa Tanah Merah, Kecamatan Air Putih, Batu Bara. Rabu (26/7/2023).

 

Dalam sambutannya Ahmad Doli Kurnia yang diwakili oleh DPD LPM Sumatera Utara, H. Rolel Harahap yang juga Mantan Wakil Walikota Tanjung Balai mengucapkan selamat atas Lounching produk Pupuk Super Organik Kelompok Tani Ya Salaam 1444 dibawah binaan PUSKOPAD Kartika A Bukit Barisan dan LPM Batu Bara dibawah komando Fahri Iswahyudi, S.Sos, M.IP.

 

“Ini satu terobosan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Ya Salaam dibawah pimpinan Harmoko. DPP LPM siap untuk membantu pemasaran produk pupuk Super Organik khususnya di Sumut lewat LPM,” ungkap Rolel.

Rolel juga mengatakan, seyogyanya ketua DPP LPM, Ahmad Doli Kurnia, hadir bersama puluhan kelompok tani dan LPM, namun mendadak beliau dipanggil Ketum Golkar ke Jakarta dan jam 12.00. Wib langsung terbang via Kuala Namu.

 

“LPM banyak membina kelompok tani, untuk meningkatkan ketahanan pangan hari ini kita lounching pupuk yang harganya desa mutunya kota,” sebut Rolel mantan Wakil Walikota Tanjung Balai.

 

Ketua LPM Batu Bara, Fahri Iswahyudi, mengucapkan terima kasih atas kehadiran DPD LPM Sumut dan Letkol Inf AH. Parlindungan mewakili PUSKOPAD Kartika A Bukit Barisan selaku Pembina Koptan Yaa Salaam 1444 serta perwakilan Kelompok Tani dari 12 Kecamatan se Batu Bara.

 

“Hari ini LPM melakukan inovasi melalui Koptan Ya Salaam meluncurkan pupuk super organik yang bermutu. Kehadiran pupuk ini sekaligus menjawab keresahan petani yang sulit mendapatkan pupuk dan kalau pun ada harganya lumayan mahal,” ujar Fahri yang juga sebagai anggota DPRD Batu Bara dari Fraksi Golkar.

 

Kepala Desa Tanah Merah, Muhammad Khoirilsyah dalam sambutannya mengucapkan syukur Alhamdulillah atas lounchingnya pupuk super organik.

 

” Alhamdulillah hari ini Desa Tanah Merah mendapat keberkahan karena produksi pupuk super organik Desa ini. Harganya terjangkau dan mutunya tidak diragukan lagi. Semoga Allah meridhoi apa yang dilakukan Koptan Ya Salaam dan seluruh petani khususnya di Batu Bara,” ucap Khoirilsyah.

 

Darwis Sianipar selaku calon buyer yg merupakan pendamping kelompok tani pemilik lahan HPL 4200 H di sei kepayang – Asahan, tokoh masyarakat Asahan dan 2 periode sbg Komisioner KPU Asahan mengapresiasi langkah strategis DR. H.Doli Kurnia Tanjung S.SI, M.T (ADK) mendukung program pemberdayaan masyarakat menguatkan peran strategis LPM Batu Bara dan Penguatan Petani sebagai Leading Sektor ketahanan pangan dengan mengatasi kelangkaan pupuk sekaligus solusi bagi petani utk kembali menggunakan organik upaya utk rehabilitasi lahan Krn penggunaan kimia berlebihan “maka sangat pantaslah beliau (ADK) untuk dipilih kembali sebagai wakil rakyat dari DAPIL III Sumatera Utara khususnya Asahan Tanjung Balai Batu Bara (ASTARA)”

 

Pelaksana Unit Produksi pupuk Super Organik, H. Harmoko, SH, yang Juga salah seorang Dewan Pembina DPD LPM Batu Bara mengucapkan terimakasih atas kehadiran Bapak Haji Doli yang diwakili oleh Ketua DPD LPM Sumut dan PUSKOPAD Kartika A Bukit Barisan.

 

“kami sebagai penanggungjawab pelaksana unit produksi berharap dengan pemberian Bantuan Pupuk Super Organik ini kepada 31 Kelompok Tani yg hadir mewakili desanya masing-masing se-Kabupaten Batu Bara berharap dapat mengaplikasikan Pupuk tersebut ke tanaman, lihat reaksinya biarkan Tanaman dan tumbuhan itu yang menjelaskan kualitas pupuk kami” ungkapnya.

“Pembuatan pupuk Super Organik dipandu oleh tim ahli dari Thailand, lebih kurang sepekan mereka membimbing Koptan Ya Salaam 1444 untuk meraciknya dan siap dipasarkan,” jelas Harmoko.

 

Satu sak berat 25 kg harganya cuma RP 180.000, untuk pemakaian tanaman padi dua aplikasi, sepekan sesudah tanam dan sebulan kemudian.

 

“Kandungan didalam pupuk Supern Organik sudah lengkap, ada unsur N, P, dan K, artinya komplit dan tanah sawah atau darat tetap gembur tidak keras. Kualitasnya lebih bagus dari pupuk non organik dan bisa menekan biaya produksi dengan hasil diatas rata – rata,” ujar Harmoko.

 

Harmoko juga mengatakan biar pohonnya yang berbicara soal mutu bukan ucapan.

 

“Kita sudah buat demflot di tanaman padi, anaknya lebih banyak. Untuk tanaman keras cukup 2 kg lihat perkembangan 1 bulan kedepan, daunnya lebih besar dari sebelumnya dan hasilnya maksimal,” ungkap Harmoko sembari menunjukkan daun rambutan bisa selebar daun sirih.

 

Untuk produksi masih menggunakan peralatan sederhana, maksimal 1 hari 2 ton. Bagi petani yang mau pesan skala besar harus order dulu minimal 3 hari sebelum diambil.

 

(Husni/ISN)