Kantor Desa, KUA hingga SMK Al-Washliyah 12 Terendam Banjir Terpaksa Siswa-siswi Diliburkan

SERGAI, ISN | SMK Al-Washliyah 12 Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai teredam banjir akibat curah hujan yang tinggi terpaksa siswa-siswi diliburkan sementara, Selasa (22/8/2023) kemarin.

 

Selain itu, Kantor Desa Sei Rampah, Kantor Urusan Agama ( KUA) Sei Rampah, PAUD Idaman hingga Kantor Dinas Pendidikan Sergai digenangi air.

 

Hal itu juga diduga adanya pembangunan untuk unit usaha, sehingga pembuangan air tidak ada hingga menyebabkan genangan air.

 

Kepala SMK Al-Washliyah 12 Sei Rampah, Rizky Surya Prasetya, S.Pd kepada wartawan Kamis (24/8) menyebutkan kondisi banjir ini sejak semalam sore hingga menggenangi lingkungan sekolah bahkan masuk ke dalam ruang kelas, maka untuk para siswa-siswi kita liburkan sementara.

 

“Pembuangan air tidak sanggup lagi ini diduga akibat curah hujan tinggi dan adanya penimbunan tanah kiri kanan disamping sekolah mengakibatkan dataran sekolah lebih rendah dari sekitar, sehingga air masuk memenuhi halaman dan ruang kelas sekolah,”ujarnya.

 

Sebelumnya diberitakan, tembok diduga milik perusahaan mengalami roboh hingga menimpa dapur rumah warga dan 1 unit sepeda motor Honda Revo, BK 5860 XS, pada Rabu (23/8) sekira pukul 19.00 WIB.

 

Usaha itu belum diketahui namanya dan bergerak bidang apa yang terletak dilingkungan Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Desa Sei Rampah, Kantor KUA Sei Rampah, PAUD Idaman dan Polsek Firdaus.

 

Rumah yang ditimpa diketahui milik Nazarudham Hasibuan dan Niar warga Dusun I, Desa Sei Rampah. Sepeda motor Honda Revo, BK 5860 XS milik Bulian Hasibuan.

 

Atas insiden ini, Pihak Pemerintah Desa Sei Rampah, KUA Sei Rampah, Dinas Pendidikan, korban, dan SMK Al-Washliyah 12 Sei Rampah menggelar mediasi bersama pihak perusahaan bertempat di Mapolsek Firdaus, Kamis (24/8) siang.

 

Saat dikonfirmasi perwakilan perusahaan tersebut dari Medan, Alex mengaku mediasi sudah berjalan baik.

 

“Sudah berjalan baik tadi,”katanya.

 

Ketika ditanya wartawan, bangunan dan lahan itu diperuntukkan untuk apa, ia menyebutkan belum tahu.

 

“Belum tahu mau dibuat apa,”ucapnya sambil meninggalkan wartawan.

 

Kepala Desa Sei Rampah Cipto membenarkan mediasi berjalan baik dan mendapatkan solusi yang baik juga.

 

“Pihak perusahaan sudah bersedia mengganti rugi untuk korban dan akan membangun parit, saluran pembuangan air,”ucapnya.

 

 

(YSN)