Kabar Pungli Rekrutmen PPS Pemilu 2024 di Labuhanbatu Dilaporkan Warga ke Polisi
LABUHANBATU, (ISN) – Hiruk pikuk kabar viral dugaan pungli (pungutan liar) seleksi calon anggota PPS Pemilu Tahun 2024 di Kecamatan Panai Hilir berujung ke pihak penegak hukum. Mahasiswa GMNI Labuhanbatu resmi melaporkan salah seorang oknum bertugas dijajaran KPU Labuhanbatu ke Mapolres Labuhanbatu.
Bersama Ketua dan Sekretaris, Senin, (13/02/23) mahasiswa GMNI menyerahkan setumpuk bundelan kertas tebal ke petugas Mapolres Labuhanbatu.
Diduga bundelan tersebut merupakan pokok aduan perkara Pungli yang saat ini tengah melilit tubuh KPU Labuhanbatu.
“Benar, kami mahasiswa GMNI Labuhanbatu melaporkan dugaan pungli seleksi calon PPS Pemilu Tahun 2024 ke Mapolres Labuhanbatu,” tutur Hamdani Hasibuan Ketua GMNI Kabupaten Labuhanbatu.
Sebelumnya, isu pungli seleksi calon anggota PPS di Kabupaten Labuhanbatu viral di Media Sosial. Pasalnya, sejumlah calon anggota PPS di Kecamatan Panai Hilir mengaku dimintai uang senilai jutaan rupiah oleh salah seorang oknum PPK berinisial “K” dengan modus diiming imingi lulus bekerja sebagai anggota PPS Pemilu Tahun 2024.
Berkaitan hal tersebut, Hamdani meminta Polres Labuhanbatu segera mengusut tuntas perkara yang saat ini tengah menjadi sorotan publik.
“Ya, oleh karena kasusnya telah menjadi perhatian publik maka kita minta Polres Labuhanbatu segera melakukan penyelidikan kebawah, usut tuntas,” cetus Hamdani.
Kendati demikian, Hamdani berharap peristiwa dugaan serupa kelak tidak terjadi lagi. KPU Labuhanbatu meski sungguh sungguh menumbuhsuburkan rasa kepercayaan publik perihal menjalankan tugas pungsinya sebagaimana diamahkan Undang Undang.
Terpisah, dikonfirmasi via whatsApp, Wahyudi Ketua KPU Labuhanbatu terkesan memilih bungkam. Pesan terkirim tertanda centang biru tidak dibalas. Diduga, Wahyudi ketua KPU Labuhanbatu alergi menjawab pesan awak media ini, atau, disinyalir ada persoalan lain dibalik hiruk pikuk peristiwa yang saat ini sedang terjadi.
Sebagai informasi, pada hari Rabu, (01/02/23) lalu, melalui sambungan telpon WhatsApp, Wahyudi Ketua KPU Labuhanbatu berjanji berkunjung mendatangi para korban diduga Pungli. Namun celakanya sampai berita ini siap saji Wahyudi Ketua KPU tak kunjung tiba mendatangi korban dugaan pungli, Wahyudi dinilai berbohong.
“Ia bang Budi, hari Kamis atau Jumat depan saya turun ke Sei Berombang, saya akan cek kebenaran nya,” ucap Wahyudi, Rabu, (01/02/23) lalu.
Atas ucapan ketua KPU itu, Warga menilai sikap Wahyudi tidak konsisten. Wahyudi disebut pemimpin yang suka ingkar janji.
Kini, hiruk pikuk kabar dugaan pungli melilit tubuh KPU Labuhanbatu sedang hangat menjadi perbincangan masyarakat. Berharap, pihak penegak hukum Polres Labuhanbatu segera mengusut tuntas siapa dalang pelakunya. Berikut, segera memanggil saksi saksi untuk dimintai keterangan. Demikian dikabarkan.
Penulis: Budi Saragih.