JMI Tolak Pelajar di Vaksin Di Sekolah
SUMUT, ISN –Jurnalis dan Para Profesi yang tergabung dalam Jurnalis Media Independen Sumatera Utara menolak kebijakan Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Sumatera Utara untuk menerapkan Program Tatap Muka yang akan diberlakukan pada Bulan Juli 2021, dengan mewajibkan para Siswa melakukan Vaksinasi di Sekolah.
Menurut Sekretaris Jurnalis Media Independen Sumatera atau JMI SUMUT, T. Sofy Anwar, mewajibkan Siswa melakukan Vaksinasi di Sekolah tanpa izin dari orangtua Murid, dinilai sangat bertentangan dengan Hak Asasi Manusia atau HAM.
Orangtua Murid belum tentu semua setuju anaknya di Vaksin. Pasalnya, Vaksin yang diberikan Pemerintah belom tentu bisa menjamin tubuh si anak kebal dari Covid-19. Kebanyakan orangtua Murid takut ada efek samping dari Vaksin yang masuk kedalam tubuh anaknya.
Sofy menjelaskan, dirinya setuju jika Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Sumatera Utara dan Kota Medan menerapkan Peraturan Tatap Muka dengan sistem pembagian 2 gelombang, melakukan pengawasan terhadap anak-anak di Sekolah pada saat jam belajar maupun di luar jam pelajaran dan menerapkan protokol kesehatan atau prokes seperti, menyediakan masker, sanitizer, tempat cuci tangan dan alat pengukur suhu badan.
Namun Sofy berkeyakinan belum semua Sekolah dapat menerapkan Protokol Kesehatan atau Prokes ini karena keterbatasan Anggaran.
Sofy menyarankan, agar Kepala Sekolah dan guru tidak mewajibkan Pelajar di vaksin. Namun sangat mendukung dilakukan penerapan Peraturan Tatap Muka dengan sistem pembagian 2 gelombang,
“Berikanlah kepercayaan kepada Orangtua Murid untuk memutuskan mana yang terbaik untuk anak-anak nya”.
Sofy juga mengajak masyarakat untuk menggalakkan kembali bahan obat-obatan tradisional sesuai kultur Budaya Bangsa dengan meracik ramu-ramuan dari bahan rempah-rempah warisan para leluhur bangsa seperti, jahe, kencur, cengkeh, kunyit, temulawak dan bahan-bahan rempah lainnya, untuk di jadikan sebagai obat-obatan penawar Covid-19.
Semoga Anak-anak generasi penerus Bangsa Indonesia terhindar dari Pandemi Covid-19.
((Rell))