Dikabarkan Pengusaha Batam Ditembak Mati Oknum Bea Cukai di Perairan Tembilahan
BATAM, [ISN].— Pengusaha terkenal di Kota Batam, Alm. Haji Permata, diketahui meninggaldunia saat insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum dari petugas Bea Cukai di Perairan daerah Tembilahan.
Ketika saat jenazah Almarhum, Haji Permata, sebelum tiba dari daerah Tembilahan, para keluarga dan kerabat korban tampak sudah menunggu di lokasi Pelabuhan Tanjung Sengkuang Kota Batam pada hari jumat (15/1/2021) pada pukul 18.20 wib.
Dalam aksi penembakan yang dilakukan oleh oknum petugas tersebut sangat disesalkan oleh kerabat almarhum. Hal tersebut, dinilai suatu pukulan keras bagi keluarga besar Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam.
Hal itu, langsung diungkapkan oleh Ketua BPD KKSS Kota Batam H.Masrur Amin, S.H, M.H., disela-sela menanti kedatangan jenazah Alm Haji Permata di lokasi Pelabuhan Tanjung Sengkuang, pada saat awak media mewawancarai, (5/1) sore.
Menurut Masrur Amin, bahwa peristiwa yang dialami oleh Alm. Haji Permata, merupakan pukulan keras bagi kami keluarga besar Sulawesi, khususnya di Kota Batam.
Oleh karena itu, dalam peristiwa ini, pihaknya tetap akan melakukan langkah-langkah hukum untuk menjerat oknum yang melakukan penembak diduga berasal dari pihak Bea Cukai.
Hal tersebut, Masrur Amin juga menyayangkan langkah-langkah oleh oknum Bea Cukai asal main tembak kepada Almarhum tanpa dilakukan tembakan peringatan, sementara penjahat kelas kakap saja harus ada tembakan peringatan tiga kali, baru melakukan tindakan yang terukur, ucapnya.
Selanjutnya pihak kami akan melakukan investigasi terlebih dahulu. Apakah benar kejadian yang melakukan penembakan dari oknum Bea Cukai Karimun atau Bea Cukai Tembilahan.
“Kalau itu sudah ketahui, pasti pihak dari keluarga kita akan melakukan proses hukum atau langkah hukum selanjutnya,”tegas Ketua BPD KKSS .
Selain itu, pihaknya tidak dapat menjamin bahwa akan ada aksi penyerangan yang akan dilakukan sebagai bentuk tindakan “balas dendam” kepada oknum petugas yang sengaja melakukan penembakan.
Awalnya saudara-saudara kami bahkan ada yang akan melakukan penyerangan, artinya tindakan balas dendam yang ingin dilakukan kepada oknum pelakunya. Tapi kita akan berfikir lagi, apakah yang kita lakukan ini adalah sebagai pressure atau kita menyerahkan kepada pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas kasus ini,” jelasnya.
Masrur Amin juga menyampaikan, bahwa tindakan yang dilakukan oknum petugas yang diduga Bea Cukai di Tembilahan ini sangat brutal. Diharapkan, (kata dia-red*), dari peristiwa ini secepatnya diketahui secara langsung oleh Dirjen Bea Cukai agar oknum petugas itu diberikan sanksi berat.
Awal peristiwa ini dari keluarga kami tadi ingin melakukan aksi unjuk rasa dikantor Bea Cukai Kota Batam, walaupun kami tahu bukan oknum Bea Cukai Batam yang melakukan penembakan itu, tapi pemikiran keluarga kami tetap mereka satu instansi.ungkapnya
Harapan kami dari keluarga Alhm, agar aspirasi kita sampai kepada Dirjen Bea Cukai agar dilakukan teguran terhadap tindakan yang benar-benar brutal itu kepada keluarga kita,” terangnya.
Atas peristiwa tersebut, ada tiga butir peluru bersarang tepat berada di jantung dan bagian dada yang mengakibatkan Haji Permata meninggal dunia seketika.
“Ada pun tiga tembakan, satunya tepat di jantung dan 2 didada dan menurut informasi yang kami terima ada 2 lagi korban yang mendapatkan tembakan yakni satu dibagian kepala dan satu lagi dibagian kaki, saat ini keduanya lagi perwatan intensif,” pungkasnya.
Sementara ini, Jasad Almarhum akan dilakukan Otopsi dahulu ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri kemudian harus di Test Wab Covid baru langsung kita kebumikan, malam ini juga kita buat laporan kepolda kepri, beber Masrur Amin kepada awak media, saat menanti kedatangan Alm Haji Permata, dilokasi pelabuhan tanjung sengkuang.
Atas insiden penembakan kepada pengusaha Batam Alm. Haji Permata, oleh oknum Bea Cukai di daerah perairan Tembilahan, hingga saat ini para awak media belum bisa mendapat keterangan benar dari pihak Instansi Bea Cukai DJBC Kepulauan Riau baik Bea Cukai Tembilahan.
(WL/ISN)