Diduga Asal Asalan, APH Diminta Usut Pembangunan Parit Terletak di Dusun III Desa Sei Baru

LABUHANBATU, (ISN) – Diduga mau untung banyak, Aparat Penegak Hukum (APH) diminta usut proyek pembangunan parit Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera II Medan terletak di Dusun III Desa Sei Baru, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.

 

Tersiar, pekerjaan itu mendapat perhatian serius warga. Infrastrukturnya berkelok kelok persis ular berjalan. Konon, ditemukan pula ada yang sudah retak.

 

Bukan main, proyek tersebut menelan anggaran senilai Rp. 190 Juta. Namun, menurut warga, hasilnya tidak sesuai harapan,

 

“Ia bang, pekerjaannya sangat buruk, berkelok kelok seperti ular berjalan. Terlihat pula ada yang sudah retak, kami menduga pengelolanya mau untung banyak, kami sungguh kecewa,” ungkap warga.

 

Ironisnya, tidak ditemukan plank proyek dipajang dilokasi bangunan. Dikatakan warga, hal tersebut disinyalir disengaja guna mengelabui masyarakat dalam melakukan kontrol,

 

“Seperti proyek siluman, tidak ditemukan plank proyek dilokasi bangunan. Kami tidak mengetahui anggaran dan masa akhir pekerjaannya,” cetus warga

 

Lanjut warga, pembangunan menelan anggaran senilai ratusan juta itu disebut warga dikerjakan Kelompok Tani Desa setempat. Berikut, Kelompok Tani nya disinyalir ditunjuk langsung oleh Kepala Desa (Kades) Sei Baru bernama SAPRI yang baru saja dilantik pada Bulan Desember 2022 lalu.

 

Sebagai informasi, Ketua Kelompok Tani nya bernama ULONG TAGOK.

 

Beliau (Red-ULONG TAGOK) ternyata memiliki ikatan Famili/Saudara dengan Kepala Desa. Demikian, membuat warga kecewa lantaran penunjukan Kelompok Tani itu tidak melalui Musyawarah Desa,

 

“Ya, Ketua Kelompok Taninya bernama panggilan ULONG TAGOK. Beliau Famili dekat si Kades Sei Baru. Nah, mungkin karna ada hubungan Famili makanya dipilih,” papar warga.

 

Warga pun berharap, Aparat Penegak Hukum (APH) segera mengambil langkah melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Kuat dugaaan, pekerjaan itu sarat dugaan korupsi,

 

“Kami minta Aparat Penegak Hukum, Kejaksaan, Kepolisian agar menindaklanjuti dugaan itu. Infrastruktur nya sangat buruk, berkelok kelok persis ular berjalan, terlihat pula ada yg retak,” minta warga.

 

Terpisah, Arif Budiman, S.H, Camat Panai Hilir berjanji akan menindaklanjuti laporan masyarakat. Menurutnya, langkah pertama yang akan dilakukannya meninjau langsung kelokasi bangunan,

 

“Saya akan tindaklanjuti. Tentu saya cek terlebih dahulu kelapangan, mohon teman teman bersabar,” pungkas camat Arif Budiman.

 

Sementara, Kades Sei Baru masih saja bungkam dikonfirmasi wartawan. Kades Sei Baru terkesan menutup nutupi masalah tersebut. Ada apa dengan Kades Sei Baru,?. Demikian dikabarkan.

 

Penulis: Budi Saragih.