Bangunan Gereja Dihancurkan Diduga Dilakukan Puluhan Warga

MBATAM, [ISN] – Tampak satu unit bangunan Gereja Utusan Pantekosta Indonesia (GUPI) telah hancur diporak poranda yang diduga dilakukan oleh ulah sekelompok warga RT04/RW21 Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam pada Rabu (09/08/2023).

 

 

Menurut informasi yang dihimpun oleh salah satu warga sekitar RW21, bapak Simatupang mengatakan kalau yang merusak itu mereka warga komplek RT04/RW21 disini, kejadian tadi sekitar jam 09.35 WIB, kami sempat kaget melihat mereka yang tiba-tiba datang dengan membabi buta mereka langsung menghancurkan bangunan gereja ini.

 

 

“Saat mereka melakukan aksi penghancuran bangunan gereja tadi, sempat saya mengambil video mereka, tapi saat itu ada salah satu anggota kelompok mereka mengeluarkan kata-kata ancaman ke saya pakai martil (palu), katanya “kau jangan ambil video kami nanti ku pukul kepala kau.”! sembari sambil mengayunkan benda martil (palu) ke arah saya, yang masih digenggam ditangannya,”ucap bapak Simatupang saat ditemui dilokasi kejadian gedung gereja tersebut.

 

Simatupang juga membenarkan, bahwa jumlah sekelompok warga yang datang ada berkisar sejumlah 20 orang itu semua masih warga masyarakat sekitar RT04/RW21 Kabil.

 

Kemudian saat awak media ini menemui diduga salah satu sekelompok pengrusak bangunan geraja tersebut yang berinisial BL, maaf kalau saya tidak berkenan diwawancara oleh sampean wartawan kenapa..”? Apa harus ada pemaksaan,.? Alasan mau di wawancara saya untuk apa..”? “katanya sambil nada lantangnya kepada oknum awak media didepan rumahnya.

 

Kemudian saat awak media ini sempat mewawancara pengurus (PENDETA) geraja Pdt. Jack Napitupulu mengatakan sebelumnya dari awal untuk rencana melakukan pembangunan gereja kami ini, saya kira semua udah kami lakukan sesuai prosedur persyaratannya untuk mendirikan sebuah bangunan rumah ibadah.

 

“lahan kami ini juga sudah dipenuhi syarat dari Badan Pengawasan (BP) Batam bahwa lahan ini akan kami dirikan untuk bangunan rumah ibadah,”ungkap pdt Jack saat ditemui awak media ini didepan geraja.

 

Tambah Pdt Jack Napitupuluh, histori sejarah gereja kami ini bermula pemindahan penggusuran dari simpang Prengki persis lokasinya Hotel Pollux Habibie Batam Centre 3 tahun lalu.

 

Harapan Jack Naipitupulu ke awak media ini, bahwa kasus pengrusakan bangunan gereja ini, sudah kita laporkan ke pihak kepolisian kita serahkan saja ke jalur hukum.

 

“Saya berharap kepada masyarakat bahwa kasus ini jangan sampai mengandung isu sara tentang kerukunan umat beragama,” tutupnya.

 

 

(WL/ISN)