Sampah di Pajak Kelurahan Sei Berombang Menggunung, Kadis LH Tidur

LABUHANBATU, (ISN) – Tumpukan sampah ditemukan menggunung diseputaran pajak Kelurahan Kota Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut.

 

Akibatnya, aroma busuk menyengat mengganggu aktivitas masyarakat berhulu lalang.

 

Ironisnya, selain bau menyengit, terlihat pula ulat dan lalat besar bertebaran dilokasi sampah, hingga dinilai mengancam kesehatan warga sekitar.

 

Warga menyebut, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu tidak peduli. Kadis Lingkungan Hidup nya dituding tidur,

 

“Berpuluh tahun persoalan sampah di Kelurahan Kota Sei Berombang tak kunjung selesai. Pemkab Labuhanbatu gagal. Kadis DLH nya tidur,” ungkap warga.

 

Warga meminta Pemkab Labuhanbatu dapat memberikan solusi terbaik terhadap masyarakat Kecamatan Panai Hilir khususnya warga Kelurahan Kota Sei Berombang,

 

“Harapan masyarakat tentunya Pemkab Labuhanbatu mampu menjawab persoalan sampah di Kecamatan Panai Hilir. Untuk Kadis nya tolong jangan tidur,” tandas warga.

 

Selain warga, berdasarkan keterangan saat dikonfirmasi. Para pedagang yang berjualan diseputaran jalan Kota Sei Berombang mengaku dikutip uang retribusi, kemudian juga diwajibkan membayar uang sampah.

 

Uang tersebut katanya, disetorkan kepada Pemerintah Daerah,

 

“Bayar bang. Setiap pedagang dikenakan biaya retribusi dan uang sampah. Namun, sampah yang menggunung belum juga diangkut, lalu, uang nya kemana, kami juga pingin tahu,” tanya pedagang setempat.

 

Atas kutipan itu, warga menduga tata kelola peruntukan uang yang dikutip terhadap pedagang disinyalir dikorupsi,

 

“Kalau uang yang dikutip tidak jelas peruntukan nya tentu dong kita menduga kemungkinan uang itu dikorupsi,” pungkas pedagang merasa gerah.

 

Terpisah, Senin, (9/12/24), dikonfirmasi, Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu, Ir. M. Safrin, M.Si belum dapat dimintai tanggapannya.

 

Melalui pesan whatsapp, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu belum menjawab meski pesan terlihat centang dua terkirim. Disinyalir, Ir. M. Safril, M.Si diduga alergi dengan wartawan.

 

Penulis: Budi Saragih