Ketua KNPI Batu Bara: Pemuda itu Harus Bijak, Jangan Asal Bicara
BATU BARA,ISN – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Batu Bara Ahmad Fatih Sultan menyayangkan sikap salahseorang pemuda yang menuding keberpihakan Ketua KPU Batu Bara yang dianggap tidak netral dan berpihak kepada salah satu paslon.
Sultan menyayangkan kedangkalan pemikiran saudara Nazli Aulia yang tidak mengerti prosudur hukum dan cara kerja lembaga KPU, dimana menurutnya KPU merupakan lembaga yang mengambil keputusan melalui pleno, dan mereka kolektif-kolegial.
Sebagaimana diketahui, KPU jajaran dalam hal mengambil keputusan, semua melalui pleno yang diambil melalui musyawarah lima anggota KPU yang ada, dan keputusan yang diambil harus sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada, dan penyelanggara Pemilu itu bukan hanya KPU, ada bawaslu dan DKPP.
“Bersikaplah dengan bijak, jikalau ada salah, silahkan sampaikan ke instanssi terkait, bukan malah membangun opini yang tidak mencerdaskan kehidupan sosial politik kita,” ucap Sultan.
Sultan menyebut, jikapun ada keberpihakan Ketua Erwin kepada keluarganya, tentu tidak semudah itu juga yang bersangkutan mengarahkan dukungan kepada salah satu paslon, kemudian ketua KPU sebagai warga sipil yang bersangkutan tentu punya hak pilih dan itu ada aturannya.
Terkait Konflik intres atau konflik kepentingan, oria yang punya senyuman khas ini sambil tersenyum menjelaskan, bahwa kita ini sedang melaksanakan Pilkada di Kabupaten Batu Bara.
“Kabupaten kita ini masi dikampung kampung, gojek aja kita belum ada, pelabuhan global hub aja gha jadi, jadi janganlah terlalu dilematisir seoalah-seolah ini adalah Pilplres. Ini masi Pilkada bung, jangan buat suasana seakan mencakam lah, ingat Batu Bara ini kita bersuadara, daerahnya kecil, hari ini kita caci maki orang, besok kita jumpa orangnya sambil ngopi,” jelas Sultan kepada waratwan dengan senyum sambil prihatin.
Menurutnya, KPU Batu Bara dibawa kepemimpinan Ketua Erwin itu sudah sangat bekerja profesional, diantaranya proforsional dari penerimaan badan adhok, penerimaan Balon Bupati, mempersiapkan data pemilih.
” Dan hari inipun baru saja mereka melaksanakan jalan sehat yang bertujuan agar Pilkada kita berlangsung dengan sehat, kalau jiwa kita sehat tentu cara-cara kita berpolitik pun dan akal sehat kita juga akan semakin meningkat,” ujar Sultan.
Selain itu, Sultan juga menjelaskan Setiap warga negara punya hak, untuk dipilih dan memilih karena itu merupakan hak konstitusi warga negara yang diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, dan tidak bisa satu orang melarang seseorang untuk bisa dipilih, maupun memilih termasuk keponakan sekalipun walaupun yang bersangkutan berstatus keponakan atau sanak family Paslon.
“Kemudian apabila ada salah, seharusnya yang bersangkutan menghimpun berbagai alat bukti, dan melaporkannya kepada pihak terkait lainnya, jangan malah menggiring opini sesat dan melakukan pembodohan kepada masyarakat,” tegas Sultan yang merupakan aktivis HMI Cabang Medan ini.
Sultan merasa khawatir terapiliasinya Nazli Aulia ini kepada salah satu paslon, membuat statmen yang disampaikannya terkesan berbau politis, yang sengaja dimunculkan menjelang Pilkada.
“Ya ketika orang menunjuk orang salah, atau lembaga satu salah atau menfaatkan satu lembaga lainnya, dan terus menuding salah, kita kewatir ini hanya pengalihan isu dan kita kewatir ada gerakan masif yang sengaja disusun untuk memenangkan salah satu Paslon,” cibirnya.
Sultan mengumpamakan, jika kita menunjuk orang salah dengan satu jari kita, empat jari lagi mengarah pada kita sendiri, kita menduga hal tersebut bisa saja dilakukan oleh kubu mereka.
Pria yang dikenal suka menyuarakan kebenaran ini, meminta kepada semua Paslon yang berkontestasi dapat menahan diri, dan menjadi suri tauladan yang baik dalam berkontestasi pada pelaksanaan Pilkada tahun 2024 ini.
“Karena apa, ketiga pasangan calon, salah satu dari paslon akan memimpin Batu Bara lima tahun kedepa. Jadi sangat disayangkan apabila kemenangan diperoleh dengan cara-cara yang tidak baik karena Batu Bara ini tanah Melayu, dan orang Melayu itu dikenal suka bermusyawarah dan bermufakat dalam hal mengambil keputusan, kadang juga ada keras kerasnya juga si, tapi kerasnya itu untuk kebaikan, biasanya,” jelas Sultan.
(Red)