TK IT Ummi A’yuni Desa Lestari Dadi Gelar Pelepasan dan Pentas Seni

SERGAI, ISN – TK Islam Terpadu (IT) Ummi A’yuni Desa Lestari Dadi menggelar Pelepasan dan Pentas Seni dengan tema “Membentuk Anak yang Mandiri, Berani, Kreatif, Berprestasi dan Bergenerasi Qur’ani” bertempat di Desa Lestari Dadi Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara pada Sabtu (15/6/2024) pagi.

 

Diawali sambutan Kepala Desa Lestari Dadi, Kasim mengucapkan selamat kepada para siswa dan siswi TK IT Ummi A’yuni yang hari ini mengadakan acara perpisahan, meskipun para murid yang belajar disekolah ini ada juga yang berasal dari luar Desa Lestari Dadi.

 

“Harapan saya agar TK IT Ummi A’yuni kedepannya semakin diminati oleh para orang tua dan saya juga optimis bahwa sekolah ini akan terus maju dan berkembang lebih baik lagi,”ujarnya.

 

Kepala Sekolah TK IT Ummi A’yuni, Ulfa Rizkiatul Umra Nasution, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh wali murid yang telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya kepada TK IT Ummi A’yuni.

 

Dia pun berharap agar anak-anak yang telah menamatkan pendidikan di sekolah ini dapat mempertahankan dan menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di TK IT Ummi A’yuni Desa Lestari Dadi.

 

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua orang tua yang telah mempercayakan anak-anak mereka untuk menimba ilmu di TK IT Ummi A’yuni. Semoga anak-anak kita semua setelah menyelesaikan pendidikan di sini dapat tetap menjaga dan mengamalkan ilmu yang telah kami ajarkan,”ucapnya.

 

Ulfa juga tidak lupa untuk memohon maaf atas segala kesalahan yang mungkin terjadi selama proses pembelajaran di TK IT Ummi A’yuni.

 

“Saya juga memohon maaf apabila selama pembelajaran mungkin banyak kesalahan yang terjadi dari pihak kami. Saya juga di kesempatan ini, menyerahkan kembali anak-anak kepada orangtua siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu SD” tutupnya.

 

Sementara itu, Dewan Pengawas Yayasan Ummi A’yuni dr. M. Riski Ramadhan Hasibuan, SH, SE MKM dalam arahannya mengatakan pelepasan dan pentas seni ini adalah momen kebahagiaan kita semua apalagi kita mempercayakan anak-anak kita belajar di TK IT Ummi A’yuni karena jika anak-anak TK kita ketahui bersama yakni belajar sambil bermain.

 

“Orang mengenal yayasan Ummi A’yuni terkesan mahal yang namanya pendidikan itu bukan hanya di Sergai tapi di daerah lain itu pasti kesannya biaya mahal, namun pastinya kualitas pendidikan nya juga bermutu”katanya.

 

Dijelaskan dr.Riski, hari ini kita lihat gaji guru sangatlah kecil jadi kehadiran Yayasan Islam terpadu Ummi A’yuni sedikit memberikan contoh untuk memberikan kesejahteraan kepada guru kita. Selama ini banyak yang menyampaikan keluh kesah gaji guru TK sangat kecil ada yang digaji hanya Rp400 ribu, sedangkan gaji Kepala Sekolah Rp600 ribu dan di Yayasan Ummi A’yuni kita berikan yang lebih baik lagi.

 

“Tanpa adanya guru kita tidak bisa berdiri disini dan tanpa guru anak kita tidak bisa sekolah, berbeda dengan guru negeri dan guru swasta, kalau guru negeri itu sudah digaji pemerintah dengan anggaran yang sudah disediakan,”ujarnya.

 

Lanjutnya, agar tidak simpang siur diluar sana terkait Yayasan Ummi A’yuni yang dikatakan mahal, untuk menjadi apapun kita tetap pendidikan itu sangatlah mahal, karena pendidikan sangat penting dan sangat utama dan kita harus berikan kepada anak-anak kita agar menjadi anak yang sukses dan berhasil dan memilki etika yang baik.

 

“Insyaallah Yayasan Pendidikan Islam terpadu Ummi A’yuni melahirkan generasi Islam yang Qur’ani,” tutup Riski Ramadhan Hasibuan.

 

Pada kesempatan yang sama, mewakili orangtua murid Dewi Handayani mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Abi dan Ummi serta Yayasan Ummi A’yuni atas pendidikan yang diberikan kepada anak-anak kami. Menurut Dewi, guru TK di yayasan tersebut pantas disebut sebagai “profesor” karena memiliki tingkat kesabaran yang sangat tinggi dalam mendidik anak-anak.

 

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Abi dan Ummi yang telah mengajar dan mendidik anak-anak kami dengan penuh dedikasi serta guru-guru di Yayasan Ummi A’yuni tidak hanya mengajar, tetapi juga memberikan pengalaman pendidikan yang berharga bagi anak-anak kami.”ucapnya.

 

Dewi juga mengungkapkan bahwa meskipun ada persepsi bahwa biaya masuk ke Yayasan Ummi A’yuni terbilang mahal. Namun sebagai orangtua, sebut Dewi menyadari bahwa guru-guru di sana menerima kompensasi yang rendah.

 

“Setelah saya tanyakan kepada salah satu guru, saya baru sadar bahwa gaji mereka sangat rendah namun nyatanya di TK IT Ummi A’yuni kesejahteraan guru-gurunya diperhatikan, sedangkan kita hanya bayar sekitar Rp 60 ribu per bulan. Oleh karena itu, kami sebagai orangtua merasa bangga anak-anak kami bisa bersekolah di Yayasan Ummi A’yuni,” pungkasnya.

 

 

[YSN]