112 Calon Kades se-Kota Padangsidimpuan Gelar Deklarasi Damai Pilkades Serentak Tahun 2023

SUMUT, ISN |  Sebanyak 112 orang Calon Kepala Desa (Kades) se Kota Padangsidimpuan provinsi Sumatera Utara menggelar acara Deklarasi Damai Rabu (16/8 ).

 

Kegiatan ini bertempat di Gedung Adam Malik padangsidimpuan, hadir pada kesempatan tersebut walikota Padangsidimpuan Irsan Ependi, Nst didampingi Wakil Walikota Padangsidimpuan Arwin, Srg, MM.

 

Turut hadir juga Kapolres padangsidimpuan AKBP. Dudung Setyawan, S.H., S.IK, M.H, Dandim Letlol.Inf. Amrizal.Nst, Danyon 123.RW, para SKPD, asisten, camat serta cakades se kota Padangsidimpuan.

 

Kadis PMD Kota Padangsidimpuan Ismail Fahmi dalam laporannya menyampaikan bahwa sampai saat ini semua tahapan masih dalam jalur/koridor perencanaan yang kita susun (on the track), terkait logistik Pilkades seluruhnya sudah berada di Dinas PMD Kota Padangsidimpuan.

 

“Kami berharap nantinya pengamanan dari TNI/Polri pada saat pendistribusian surat suara nanti pihaknya juga akan dilebihkan 2,5% dari total DPT untuk berjaga – jaga manakala ada pemilih khusus ataupun surat suara yang rusak, ujar Fahmi.

 

Pada laporannya Fahmi juga menjelaskan bahwa di Kota Padangsidimpuan sendiri untuk Pilkades ini terdapat 36.070 DPT dan 99 TPS.

 

Kapolres Padangsidimpuan AKBP. Dudung Setyawan, S.H., S.IK, M.H. dalam arahan yang disampaikannya, meminta kepada masyarakat masing masing pendukung calon kepala desa agar dapat menjaga kekondusifan dan keamanan desa masing masing tidak menciptakan keributan yang mengudang perpecahan.

 

Begitu juga yang di sampaikan oleh Dandim 0212/ Tapanuli Selatan, Letkol.Inf. Amrizal, Nst mengatakan pemilihan kepala desa serentak yang jatuh tempo pada 24 Agustus 2023 berlangsung aman dan damai.

 

“Saya berharap pilkades ini, pilkades yang aman dan damai,”ucapnya.

 

Walikota Padangsidimpuan Irsan Ependi, Nst mengharapkan dari 112 calon kepala desa dari 42 desa, 4 kecamatan di kota Padangsidimpuan yang mengikuti secara langsung kiranya dapat dan secara sportif tidak menimbulkan keributan yang berakhir menjadi polemik di masyarakat.

 

“Kiranya kepala desa yang kalah berlapang hati menerima kekalahan dan yang menang tidak membusungkan dada,”katanya.

 

(Ismail Pasaribu)