Belum Selesai Perkara di DKPP RI & Polres Serta Bawaslu, Kini KPU Labuhanbatu Diterpa Isu Dana Operasional Pantarlih

LABUHANBATU, (ISN) –Lagi lagi oknum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Labuhanbatu diterpa isu tak sedap. Belum selesai perkara dugaan etik di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP RI) serta masalah hukum di Polres Labuhanbatu dan Admistrasi di Bawaslu, kini oknum KPU Labuhanbatu kembali diterpa isu dugaan penyelewengan dana operasional Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) Pemilu Tahun 2024.

 

Sejumlah Pantarlih di Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu mengaku tidak ada menerima dana operasional kerja dari pihak KPU Labuhanbatu.

 

Peristiwa itu diduga dialami sejumlah Pantarlih se-Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara.

 

Bermula, Senin, (12/4/23), sejumlah Pantarlih di Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu bercerita bahwa mereka (red-Pantarlih) tidak pernah menerima dana operasional bekerja,

 

Hal itu disampaikan sejumlah Pantarlih diiringi penuh kesal lantaran kabar yang mereka terima dana operasional Pantarlih per orang disinyalir telah dianggarkan senilai Rp.500rb selama dalam bekerja. Namun, nyatanya mereka tidak mendapatkannya.

 

“Ia bang, kami hanya menerima uang honor bekerja senilai Rp. 2juta. Sementara dana operasional bekerja tidak ada kami terima,” ungkap sejumlah Pantarlih.

 

Sejumlah Pantarlih itupun berharap dana operasional mereka dapat disalurkan mengingat saat ini akan memasuki hari raya Idul Fitri,

 

“Harapan kami dana operasional itu disalurkan kepada Pantarlih. Kami sangat membutuhkan nya,” sebut sejumlah Pantarlih.

 

Terkait hal itu, Wahyudi, Ketua KPU Labuhanbatu membenarkan bahwa dana operasional Pantarlih itu ada. Akan tetapi, kata Wahyudi, dana itu diperuntukkan untuk membeli rompi, topi dan lain lain.

 

“Ada tapi sudah digunakan untuk kebutuhan Pantarlih rompi, topi dan lain-lain. Bukan uang cash,” sebut wahyudi dalam percakapan via whatsapp dengan Ketua PPS Desa Sei Sanggul, Kecamatan Panai Hilir bernama Adi Gunawan.

 

Disisi lain, dikonfirmasi via whatsApp, Wahyudi dinilai enggan meluruskan poin konfirmasi awak media ini. Wahyudi terkesan ogah berbicara terbuka terkait pengggunaan dana operasional Pantarlih,

 

“Apalah kujawab ya bang. Payah jawab diudara ini bang,” balas Wahyudi sembari mengirim tanda emoji cinta dan maaf.

 

Senada tersebut, Wahyudi menyampaikan hal yang ia biasa lakukan berdiskusi dengan teman teman bertujuan untuk membangun. Jadi, menurut nya, ia mendapat saran dan kritik perbaikan,

 

“Biasanya saya diskusi dengan teman teman untuk membangun jadi dapat saran dan kritik perbaikan. Kalau sama bang Budi ini semua yang kami buat salah semua jadi ketemu dulu frame nya.” tutur Wahyudi.

 

Kendati tersebut, Wahyudi menyarankan agar mengkonfirmasi Divisi SDM Parmas,

 

“Coba abang koordinasi dengan divisi SDM Parmas pak ZP yang Bang,” minta Wahyudi seiring mengirimkan nomor WhatsApp Divisi SDM Zaffar Siddik Pohan.

 

Usai meminta menghubungi Divisi SDM Parmas, Wahyudi tiba tiba saja mengirimkan hasil tangkapan layar unggahan status di Facebook akun bernama Budi Pante Berombang I. Wahyudi mengaku sedih saat membaca status akun Budi Pante Berombang I yang diunggah pada tanggal, (14/4/23).

 

“Sedih aku baca tulisan abang ini ada kawan yang ngirim,” ungkap Wahyudi sembari mengirimkan hasil tangkapan layar unggahan status di Facebook akun Budi Pante Berombang I berbentuk screenshot.

 

Wahyudi pun menyampaikan kalau keranto untuk memberi kabar kepadanya dengan tambahan kata, tetap semangat, semua pasti akan lebih baik,

 

“Kalau keranto berkabar ya bang.. Tetap semangat, semua pasti akan lebih baik,” cetus Wahyudi kepada awak media ini.

 

Terpisah, menyikapi hal tersebut, M. Ridwan Harahap, Ketua LSM Gapotsu Kecamatan Panai Hilir angkat bicara,

 

M. Ridwan menyebut, penggunaan dana operasional Pantarlih meskinya bersifat detail dan transparan kepada pihak yang bersangkutan yaitu Pantarlih. Dana operasional itu merupakan bagian hak Pantarlih,

 

“Meskinya kalau digunakan untuk beli rompi, topi dan lain lainnya, Pantarlih mesti diberi tahu terlebih dahulu dong. Harus minta persetujuan mereka dahulu. jangan main putuskan sendiri,” ungkap M. Ridwan.

 

Selain itu, M. Ridwan menjelaskan jika dana Pantarlih itu dibelanjakan untuk pembelian rompi, topi dan lain lain, KPU Labuhanbatu harus menyampaikan berapa total anggaran yang terpakai. Apakah dana operasional itu kurang, atau malah lebih,” tanya M. Ridwan Harahap.

 

Dalam hal itu M. Ridwan menerangkan bahwa perkara yang terjadi dapat dilaporkan ke Penegak Hukum,

 

“Saya rasa persoalan ini bisa dibawa ke Kejaksaan atau ke Kepolisian. Disana nanti akan dilakukan penyelidikan terkait apakah ada tindak pidana korupsinya atau pidana lain,” pungkas M. Ridwan.

 

Sebagai informasi, sejumlah Pantarlih bersama Mahasiswa dikabarkan berniat ingin melakukan aksi unjuk rasa usai lepas hari raya idul fitri. Demikian dikabarkan.

 

Penulis. Budi Saragih.