Sarjana Melonjak Dalam Ruang Lingkup Kebingungan

MELONJAK tinggi sarjana di negeri silih berganti lulusan demi lulusan keluar dari gedung kampus nya dengan jumlah yang tak sedikit.

Setiap tahun nya lahir sarjanawan dengan bidang nya masing-masing, ada yang dari kalangan pendidikan guru, hukum, arsitek, insinyur, ada ahli gizi sampai ahli kesehatan untuk sakit jiwa, dan lain-lain.

Negeri seakan tak mampu mendistribusikan para sarjanawan di negeri nya sendiri.

Lonjakan itu membuat kouta lapangan pekerjaan sampai tertutup rapat. Bahkan dari beberapa perusahaan atau pun instansi sampai ikutan tutup lowongan dengan catatan yang tahu Loker tersebut adalah orang-orang tertentu saja.

Ya nepotisme di negeri ini masih lah teramat kuat sudah menjadi peristiwa yang lazim dan bukan kejadian yang baru jika hanya kerabat dari, kalangan tertentu saja yang ( diterima ).

Nah, tampak jelas nepotisme tak dapat di hilangkan sudah menjadi budaya dan akan terus di budidayakan dalam kehidupan dari tiap aspek sampai pada tempat nya.

Bahkan di lain tempat ada pula paket ‘titipan’ yang diterima oleh dari kelompok-kelompok tertentu yang aneh melihat negeri yang semakin maju, tapi Nepotisme juga semakin kuat dan kencang laju nya.

Ini lah negeri kita negeri yang di zaman berkemajuan dan berkembang dengan kecanggihan teknologinya semua dapat di atur dengan sesuka nya, dengan tidak meninggalkan nepotisme di dalam nya.

Penulis: Andri Azhari Saragih S.Pd

( Bendahara Umum SAMURAI)