100 Hari Kerja, Mahasiswa GMNI Kritik Bupati Labuhanbatu

LABUHANBATU, (ISN) – Genap 100 hari kerja Bupati Labuhanbatu terpilih, dr. H. Erik Adtrada Ritonga, M.K.M bersama Hj. Elya Rosa Siregar, S.Pd. Sejumlah aktivis GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Labuhanbatu menggelar aksi Toa unjuk rasa.

Aksi berlangsung didepan gedung Kantor Bupati Labuhanbatu. Berikut, puluhan petugas dari pihak Kepolisian Resor Labuhanbatu dan Satuan Polisi Pamong Praja terlihat berbaris ketat dipintu masuk Kantor tersebut.

Aksi itu diperagakan, selasa, (21/12/21), diiringi hiasan poster bertuliskan kritik terhadap Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada.

Dalam orasi nya, Mahasiswa GMNI menagih janji terkait refleksi akhir tahun arah perbaikan 100 hari kerja Bupati. Berikut, langkah keberpihakan terhadap Masyarakat Labuhanbatu dinilai minus.

Bupati Erik Adtrada dianggap kurang memiliki komitmen teguh, dimana, pada saat kampanye 10 prioritas kerja Bupati disebut tak berimplikasi langsung terhadap Masyarakat.

Kendati demikian, Mahasiswa GMNI Labuhanbatu berharap Bupati Erik Adtrada kedepan mampu memenuhi janji kampanye nya.

Berikut 10 poin tuntutan dalam orasi disampaikan Hamdan Hasibuan, Ketua DPC GMNI Labuhanbatu,

1. Mendesak Bupati membentuk Tim Gugus Tugas Reforma Agraria sesuai Pasal 22 Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 Tentang Reforma Agraria mengingat banyak PT dan dapat kita pastikan ada lahan eks HGU yang hal secera relevansinya harus menyelesaikan konflik yang terjadi PT. SAB/PT. KSU Amelia yang sudah memakan korban.

2. Mendesak Bupati Menyelesaikan permasalahan tani dilabuhanbatu khusunya daerah Panai Hilir yang memiliki padi tapi sayangnya Kita memiliki Padi kabupaten lain punya Nama, dan ini juga membentuk BUMD bagi pertanian yang sebagai bentuk dari hulu dan hilir ya perekonomian tani di Labuhanbatu dan membentuk tim khusus pengawasan pupuk subsidi kepada masyarakat.

3. Mendesak Bupati melalui Dinas Tenaga Kerja melakukan kroscek atau sweeping terhadap tenaga kerja PHL/BHL yang tidak di tetap sebagai Pegawai tetap.

4. Mendesak Bupati melakukan keterbukaan informasi melalui teknologi dan informasi serta membetuk web informasi terhadap segala bentuk Peraturan Daerah Labuhanbatu di Internet.

6. Mendesak Bupati memperhatikan Daerah Pesisir Labuhanbatu sebagai perhatian prioritas.

7. Memberikan Beasiswa kepada mahasiswa kurang mampu dan prestasi secara terstruktur sistematis dan satu pintu terpadu secara peraturan mengikat dan berbadan hukum.

8. Melakukan penghijauan dibukit barisan dan penanam atau pelestarian hutan. Mangrove daerah pesisir Labuhanbatu.

9. Mendesak Bupati memberikan bantuan kepada nelayan, serta jaminan hidup yang efektif dan efesien.

10. Mendesak Bupati memperhatikan infrastruktur daerah pesisir demi mendongkrak perekonomian yang baik.

Terpisah, Amos Sihombing, Sekretaris DPC GMNI Labuhanbatu turut menyinggung. Amos berpesan, Bupati Erik Adtrada mesti memahami apa yang menjadi kebutuhan Masyarakat Labuhanbatu dengan cara mendekatkan diri,

“Seharusnya beliau lebih mendekatkan diri kepada masyarakat yang saat ini membutuhkan perhatian lebih dari seorang kepala daerah. Dengan turun secara nyata menjemput keluhan masyarakat nya, bukan diwaktu mencalon kemarin saja bapak bupati turun, ketika sudah menjadi bupati pun beliau harus turun,” Pungkas Amos Sihombing. Demikian dikabarkan.

Budi Saragih